REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi digital mesti mulai diterapkan secara terkoordinasi, termasuk untuk kalangan petani nasional. Sebab, ia dinilai akan menciptakan kemerataan kemakmuran di masyarakat.
Institute for Democracy through Science and Technology (IDST) The Habibie Center bermaksud membangun kesadaran bersama, terutama di kalangan petani, untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi, serta mendorong pemerintah menyediakan infrastruktur yang merata untuk pelayanan telekomunikasi.
"Sifat ekonomi itu sama, tapi dengan ekonomi digital ini, ada gejala baru seperti sharing, mini entrepreneur," kata Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) IDST The Habibie Center Ilham A Habibie, Selasa (10/5).
Ia menimbulkan paradigma baru di mana orang nantinya bergerak pada pekerjaan-pekerjaan yang fleksibel dan lebih luwes mencari keseimbangan bagi kehidupan mereka sendiri. Ekonomi digital di pertanian, lanjut dia, mesti dirintis dibarengi sejumlah dukungan. Di antaranya pendampingan dari pemerintah dan dunia usaha kepada petani di daerah.
Koordinasi yang baik akan efektif memutus masalah utama di pertanian yakni panjangnya rantai distribusi dan membasmi middle man yang kerap mempermainkan harga pangan.