REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perum Bulog menggandeng masyarakat menjadi bagian dalam jaringan distribusi bahan pangan melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai upaya menstabilkan harga pangan.
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti di sela peluncuran program Rumah Pangan Kita di Jakarta, Senin, menyatakan, RPK merupakan outlet pemasaran bahan pangan dan produk industri pangan strategis yang dibentuk untuk memotong rantai distribusi sehingga makin mendekatkan produsen dan konsumen.
"Kalau masyarakat sudah terlibat dalam pendistribusian (pangan) sampai ke konsumen maka akan membantu dalam menstabilkan harga," katanya.
Melalui RPK, lanjutnya, masyarakat diajak untuk menjadi mitra usaha Bulog dalam jaringan distribusi bahan pangan strategis seperti beras, gula, minyak goreng, terigu, daging bahkan nantinya juga cabai dan bawang merah.
Djarot menyatakan, masyarakat yang berminat untuk menjadi mitra usaha BUMN tersebut melalui RPK, atau menjadi Sahabat, memiliki sejumlah keuntungan seperti penghasilan tambahan sesuai omset penjualan, modal kerja awal relatif kecil, jaminan harga lebih murah dari harga pasar terutama saat operasi pasar.
Komoditas yang dijual beragam dan merupakan komoditas pangan pokok, jaminan kualitas produk, barang dikirim langsung ke lokasi RPK serta pengawalan dari Perum Bulog.
"Selain ikut menyukseskan terwujudnya stabilisasi harga di masyarakat," katanya.
Sejak diluncurkan Oktober 2015, menurut dia, RPK sudah tersebar di sejumlah provinsi dengan total sebanyak 49 unit. Pihaknya mengharapkan RPK semakin berkembang di masyarakat dan mampu mencapai 4.000 unit dalam tahun ini.
Sementara itu terkait keberadaan Bulog Mart yang sudah terlebih dulu dikembangkan, Djarot menyatakan, salah satu unit distribusi tersebut akan direposisi menjadi "distribusi chanel".
"Pada saat harga pangan mengalami fluktuasi tinggi dan pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan operasi pasar untuk pangan tertentu, maka pendistribusian pangan melalui RPK akan lebih mempermudah dan mempercepat tercapainya stabilisasi harga," ujarnya.