Sabtu 07 May 2016 10:17 WIB

Pertumbuhan Ekspor Bali ke Eropa Melorot

Ekspor Impor (ilustrasi)
Foto: Republika
Ekspor Impor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pertumbuhan perdagangan aneka barang kerajinan dan usaha industri kecil lainnya ke luar negeri terutama ke negara di kawasan Eropa sedikit melorot sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negeri itu belum kondusif.

"Pengusaha asal Eropa masih ada memesan aneka kerajinan dan anyaman berupa sandal, dan tas kain, di samping pakaian jadi bukan rajutan dan perabotan rumah tangga, hanya saja tidak sebanyak tahun lalu," kata pengusaha sekaligus eksportir Made Parwata di Denpasar, Sabtu (7/5).

Ia mengatakan, konsumen asal Spanyol sangat stabil dalam membeli aneka barang bernilai seni buatan masyarakat Bali dan hingga saat ini masih tetap lancar dalam pengiriman barang, serta pesanan atau permintaan melalui email juga tetap ada setiap bulannya.

Permintaan dari pengusaha asal Eropa selain dari Spanyol juga dari Italia, Perancis serta Jerman dan semua negara tersebut termasuk pembeli sepuluh besar kerajinan Bali di samping Amerika Serikat yang tercatat paling banyak selama ini. Banyaknya pengusaha Spanyol dan Italia membeli hasil aneka kerajinan dan anyaman jenis unik dan antik Bali, menyebabkan perolehan devisanya cukup stabil hanya pengusaha asal Perancis tampaknya agak berkurang dalam memesan barang terakhir ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, perdagangan ekspor hasil kerajinan dan matadagangan nonmigas Bali ke Eropa terutama ke Perancis, Spanyol, Italia dan Jerman melorot dari sebanyak 19 juta dolar AS menjadi 17 juta Januari-Maret 2016.

Pembelian pengusaha asal Perancis merupakan paling lesu dalam pemesanan aneka barang hasil kerajinan tangan masyarakat Bali hanya seharga 5,5 juta dolar AS melorot hingga 15,50 persen jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya mencapai 6,5 juta dolar AS.

Kemudian diikuti oleh Spanyol yang mengalami kemelorotan hanya 7,65 persen menjadi hanya bernilai 5,3 juta dolar pada periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 5,7 juta dolar, dan Spanyol menempati urutan kedelapan pembeli terbesar aneka barang non migas Bali hingga awal 2016.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement