Jumat 06 May 2016 17:00 WIB

Pengusaha Minta Pemerintah tak Terlena

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)Hariyadi Sukamdani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2016 sudah menjadi modal bagus untuk melangkah ke kuartal berikutnya. Namun, dia menekankan bahwa pemerintah tidak boleh terlena karena masih ada beberapa permasalahan di sektor keuangan dan perbankan yang belum teratasi.

"Loan Deposit Ratio kita sudah 90 persen, ini artinya kemampuan perbankan untuk mendukung sektor riil terbatas dan kita mengalami permasalahan likuiditas," ujar Hariyadi kepada Republika, Jumat (6/5).

Hariyadi menambahkan, pemerintah juga harus mewaspadai kondisi pasar dunia masih belum menggembirakan dan prospeknya masih lemah. Selain itu, kemampuan anggaran pemerintah untuk menggerakkan ekonomi akan mulai terbatas dan belanja pemerintah pada kuartal II 2016 akan berkurang.

"Oleh karena itu, pemerintah harus memikirkan terobosan-terobosan baru," kata Hariyadi.

Menurut Hariyadi, jika pemerintah ingin mengandalkan pemasukan dari pajak maka akan sulit karena dapat menjadi bumerang. Oleh karena itu, Apindo mengusulkan agar ada sinkronisasi antara kebijakan fiskal dan moneter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement