Rabu 04 May 2016 15:58 WIB
PGN-Kementerian ESDM Bangun 24 Ribu Jaringan Gas Rumah Tangga

'Bisa Hemat 50 Persen Lebih'

Dirut PGN Hendi Prio Santoso (kanan) berjalan bersama Menteri ESDM Sudirman Said serta Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pemasangan pipa jaringan gas (jargas) ke rumah tangga di Rungkut, Surabaya akhir pekan lalu. Foto: Rachmat Santosa Basarah
Dirut PGN Hendi Prio Santoso (kanan) berjalan bersama Menteri ESDM Sudirman Said serta Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat meninjau pemasangan pipa jaringan gas (jargas) ke rumah tangga di Rungkut, Surabaya akhir pekan lalu. Foto: Rachmat Santosa Basarah

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Seperti biasa, siang itu Elvi Susanti (40) sibuk membuat dan memasak kue pesanan di dapur rumahnya. Elvi bersama sekitar 40 keluarga lainhya di Kampung Kue, Rungkut, Surabaya, saat ini bisa menikmati gas alam produksi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang langsung tersambung dengan jaringan pipa sampai ke dapur. 'Alhamdulillah dengan menggunakan gas alam ini, kami bisa hemat lebih dari 50 persen,'' ungkap Elvi beberapa waktu lalu.

Jika sebelumnya Elvi bisa menghabiskan biaya sekitar 450 ribu untuk membeli gas melon dalam sebulan, dengan menggunakan gas alam PGN ini, ia hanya mengleuarkan biaya 200 ribu perbulannya. ''Bisa jauh lebih hemat. Kalau menggunakan gas melon, kalo gas habis waktu masak kue malam hari, saya susah untuk cari atau beli malam-malam. Kalau pakai gas PGN ini, gak perlu repot-repot lagi,'' tambah Elvi yang omzet per bulan dari produksi kue mencapai 12 juta rupiah. 

Kemennetrain ESDM menggandeng PGN untuk membangun jaringan gas (jargas) ke rumah tangga. ''Melalui kerjasama tripartit antara Kementerian ESDM, Pemerintah Kota Surabaya dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN), masyarakat Surabaya bisa menikmati energi baik, gas bumi yang ramah lingkungan efisien dan bersumber dari produksi dalam negeri,'' tandas Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso dalam sambutannya pada Peresmian dan Groundbreaking Proyek Infrastruktur Energi Jaringan Gas Bumi Kota Surabaya, di Rungkut, Surabaya beberapa waktu lalu. Peresmian dilakukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said.

Dikatakan Hendi, program jargas untuk rumah tangga ini sejalan dengan program Surabaya sebagai Green City dan menjadi salah satu momentum nyata keberpihakan pemerintah kepada kebutuhan nyata masyarakat. ''Dalam program ini, PGN sangat bangga mendapatkan kepercayaan dari Kementerian ESDM untuk menjadi mitra pemerintah untuk membangun 24.000 sambungan gas bumi rumah tangga di Kota Surabaya,'' ungkapnya.

Sambungan 24 ribu terbagi dalam tiga kluster besar di wilayah Surabaya Timur, Surabaya Tengah dan Surabaya Selatan. Surabaya timur meliputi empat kelurahan sebanyak 7.514 sambungan rumah tangga. Surabaya tengah meliputi lima kelurahan sebanyak 8763 sambungan rumah tangga. Surabaya selatan meliputi empat kelurahan sebanyak 7721 sambungan rumah tangga. Panjang pipa yang akan dibangun sepanjang total 167 km dengan diameter pipa polyetilen ukuran 63 mm dan 180 mm. Dikatakan Hendi, nilai proyek sambungan gas rumah tangga di Surabaya adalah sebesar Rp 285,21 miliar. Menurutnya, kontraktor pelaksana adalah PT Hutama Karya dengan target pemasangan per hari adalah pipa sepanjang satu kilometer dan 150 alamat rumah.

Sementara itu Menteri ESDM Sudirman Said yang meresmikan proyek tersebut, mengungkapkan bahwa pihaknya berkejaran dengan waktu untuk mempercepat konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas bumi. ''Karena cadangan minyak kita semakin menipis, hanya mampu bertahan sekitar 13 tahun, sementara cadangan gas kita masih cukup banyak. Penggunaan gas jauh lebih menguntungkan, baik secara ekonomi, lingkungan, maupun bagi masyarakat,” jelas Menteri Sudirman.
 
Pada kesempatan yang sama, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan terimakasih pada Kementerian ESDM serta PGN, yang telah menjadikan Kota Surabaya sebagai pilot project pembangunan jaringan gas alam (jargas) ke rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement