Ahad 01 May 2016 19:12 WIB

Rendahnya Harga Batubara Berlanjut, Kuartal I Adaro Naikkan Laba Inti

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Maman Sudiaman
Batubara
Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO) kembali mengumumkan laporan keuangan konsolidasi yang tidak diaudit untuk periode tiga bulan pertama tahun 2016. Hal ini dinilai mewakili kondisi likuiditas perusahaan yang solid dan posisi keuangan yang sehat. 

Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Mahardika Putranto menjelaskan, pada kuartal pertama tahun ini laba inti naik 5 persen menjadi 81 juta dolar AS. Ia menegaskan, kondisi ini mencerminkan kinerja bisnis inti yang baik. 

Selain itu, lanjut Mahardika, Adaro menjaga likuiditas yang kuat pada tingkat 789 juta dolar AS, yang dapat menjadi penopang dalam kondisi harga rendah yang masih terus berlanjut. Posisi keuangan juga tetap sehat dengan rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional 12 bulan terakhir sebesar 1,12x dan utang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,24x. 

Namun gempuran rendahnya harga komoditas memang dirasakan perusahaan. Pada kuartal pertama Adaro membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 18 persen menjadi 586 juta dolar AS terutama akibat penurunan harga jual rata-rata. Adaro juga menurunkan biaya kas batubara, tidak termasuk royalti, sebesar 26 persen menjadi 20,94 dolar AS per ton, yang jauh lebih rendah daripada target biaya kas batubara yang ditetapkan pada rentang 26 – 28 dolar AS per ton untuk tahun 2016. Hal ini terutama karena penurunan nisbah kupas menyusul faktor musiman, penurunan biaya bahan bakar, serta peningkatan efisiensi pertambangan. 

Sementara EBITDA operasional, yang tidak termasuk komponen akuntasi non operasional, turun 4 persen menjadi 192 juta dolar AS. 

Adaro juga menurunkan belanja modal sebesar 36 persen menjadi 14 juta dolar AS, yang terutama digunakan untuk kegiatan pemeliharaan rutin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement