Ahad 01 May 2016 11:38 WIB

Penyerapan Kertas Berharga Nasional Masih Rendah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Kertas berharga digunakan untuk paspor
Kertas berharga digunakan untuk paspor

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Director Corporate Affairs PT Pura Barutama Evie Casino mengatakan, penyerapan produk kertas berharga di dalam negeri masih rendah. Hal terebut menyebabkan timbulnya persaingan antara industri kertas berharga nasional dengan produsen dari luar negeri.

"Kami ingin menggantikan barang impor, jangan sampai Indonesia menggunakan produk dari luar negeri sementara kami sudah mampu memproduksi," ujar Evie di Jakarta, Ahad (1/5).

Evie menegaskan, penggunaan produk kertas berharga buatan lokal dapat membantu penghematan devisa negara dan menyelamatkan produksi anak bangsa. Menurutnya, sampai saat ini Pura Barutama masih menguasai industri yang bergerak di sektor kertas untuk surat berharga. Produk kertas surat berharga tersebut digunakan untuk mencetak surat-surat penting seperti ijazah, paspor, buku nikah, buku bank, kertas cukai, dan juga memasok untuk percetakan uang. Menurut Evie, akibat rendahnya serapan produk kertas berharga nasional ini, kinerja ekspor perusahaan cenderung lebih tinggi yakni sebesar 60 persen ke 73 negara.

"Saya tidak bilang penggunaan barang impor lebih banyak, namun beberapa dari negara importir berusaha untuk merebut pasar dalam negeri," kata Evie.

Selain memproduksi kertas berharga, Pura Barutama juga mencetak hologram. Evie mengatakan, hologram buatannya sudah mendapatkan delapan kali penghargaan dari International Hologram Manufacturers Association (IHMA). Hal ini menunjukkan bahwa, produk kertas berharga dan hologram Indonesia sudah memiliki kualitas internasional dan mampu bersaing.

Evie menjelaskan, industri kertas berharga ini sudah didukung oleh riset dan pengembangan yang mumpuni. Seluruh periset yang terlibat di industri tersebut berasal dari Indonesia. Pura Barutama hanya memiliki satu pabrik yang berada di Kudus dan berdiri di atas lahan seluas 75 hektar. Pabrik tersebut memiliki 13 ribu tenaga kerja, dan sejauh ini belum ada rencana untuk ekspansi. Evie berharap, ada bantuan dari pemerintah agar penyerapan industri kertas berharga di dalam negeri lebih besar demi memajukan karya anak bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement