Sabtu 30 Apr 2016 07:55 WIB

Indonesia-Malaysia Bakal Kerja Sama Pertukaran Data Satelit

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Personel Dit Polair Polda Sumut berjaga di dekat nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatera Utara, Kamis (21/5). Antara/Irsan Mulyadi
Personel Dit Polair Polda Sumut berjaga di dekat nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatera Utara, Kamis (21/5). Antara/Irsan Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Malaysia ternyata juga menjadi korban pencurian ikan, sama halnya dengan Indonesia. Menteri Pertanian Malaysia Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek pada Jumat (29/4) sore ini mengunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk membahas beberapa kerjasama bilateral terkait penangangan penangkapan ikan ilegal. Tak hanya itu, Malaysia juga berniat membeli produk perikanan Indonesia lebih banyak lagi, menyusul produk perikanan Malaysia yang juga banyak dicuri.

"Mereka ingin membeli lebih banyak produk-produk Indonesia karena mereka juga banyak ikannya dicuri, persoalanya semua sama, jadi kita akan nanti ada MoU untuk exchange data satelit, data radar yang mereka punya dan kita punya," ujar Susi di kantornya, Jumat (29/4).

Selain itu, kedua negara juga berencana untuk melakukan patroli bersama baik dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta KKP. Susi menjelaskan, Malaysia sendiri juga mengungkapkan bahwa potensi perikanan mereka kerap dicuri di perairan yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan dan perairan Thailand.

"Akan ada join patroli, ada exchange informasi dari data satelit, data radar, data apapun Malaysia punya apa kita punya apa, kita akan exchange. Mereka juga minat mau belajar, mau nyekolahkan anak-anak di politeknik perikanan Indonesia," ujarnya.

Sedangkan produk perikanan Indonesia yang akan dibeli Malaysia termasuk kerapu yang bibitnya banyak berasal dari Bali dan Ambon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement