REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operator jalan tol, PT Jasa Marga terus mengupayakan peningkatan penggunaan kartu tol elektronik oleh para pengguna tol. Saat ini penggunaan E-Toll Card bagi seluruh tol yang dikelola Jasa Marga baru mencapai sekitar 21 persen.
Jumlah tersebut meningkat sebab di sepanjang 2015, penetrasi pembayaran elektronik di seluruh ruas tol yang dioperasikan Jasa Marga mencapai 15,6 persen dari total transaksi. "Kita mengupayakan penggunaan E-Toll Card agar transaksi pembayaran di tol semakin singkat dan sederhana," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru, di Jakarta, Rabu (27/4).
Menjelang libur panjang dan mudik lebaran, penggunaan kartu tol elektronik dinilai akan mampu mempersingkat transaksi tol hingga 50 persen atau hanya tiga detik dari pada cara manual. Dampaknya, kepadatan di gerbang tol akan berkurang signifikan dan arus lalu lintas menjadi lancar.
Jasa Marga, kata dia, menyerahkan sejumlah cara agar penggunaan kartu tol elektronik meningkat. Di antaranya mendekatkan layanan isi ulang kartu di sejumlah minimarket. Pengguna juga bisa isi ulang kartu di semua gardu tol yang dikelola Jasa Marga.
Pencapaian penggunaan E-Toll Card oleh pengguna jalan sebanyak 21 persen tidak terlepas dari kerja sama yang baik dengan Himpunan Bank Negara (Himbara). Bank-bank yang terhimpun dalam Himbara antara lain BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
Penggunaan kartu pembayaran tol elektronik yang tertinggi berada di ruas jalan tol Jakarta-Tangerang yakni sebanyak 30,25 persen dari seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga. Penggunaan kartu tol elektronik tertinggi selanjutnya berada di tol JORR yakni 28 persen. "Menyusul nanti penggunaannya segera bisa di Tol Jakarta-Cikampek dan Jagorawi yang open dulu.
Jasa Marga mengelola sejumlah jalan tol strategis dengan jumlah gardu tol keseluruhan sebanyak 1012 gardu se-Indonesia. Seluruhnya sudah bisa menerima E-Toll Card. Sebanyak 399 gardu telah menggunakan sistem Gerbang Tol Otomatis (GTO) sisanya masih manual.
"Itu artinya, kapasitas terpasang GTO 40 persen dan utilisasi penggunaannya baru 20 persen, jadi ada 19 persen lagi bisa diisi pengguna jalan agar penggunaan E-Toll Card maksimal," ujar Heru. Ia menargetkan jumlah GTO menjadi 507 buah atau 50 persen dari keseluruhan gardu operasi pada penghujung 2016.
Pada tahap awal, pembayaran tol menggunakan e-Toll card, kartu BRI Brizi, Mandiri e-money, kartu BNI Tapcash dan Kartu BTN Blink. Seluruh kartu dapat digunakan di Ruas Kebon Jeruk-TMII-Cilincing Tol, JORR, Ruas Tol Ulujami-Pondok Aren, Ruas Tol Jakarta-Tangerang dan Ruas Tol Bogor outer Ring Road (BORR). Sebanyak 14 Ruas Tol lainnya akan menyusul menggunakan E-Toll Card secara bertahap.