REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah pengusaha baru atau muda di Cirebon, Jawa Barat, mengaku kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. Lantaran banyaknya persyaratan yang dibebankan untuk bisa mendapatkan modal.
"Kami memang kesulitan untuk mendapatkan pembiayaan dari Bank dan ada sekitar 40 pengusaha baru yang belum bisa mengajukan permohonan pinjaman modal dikarenakan persyaratan yang cukup memberatkan," kata Ketua Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Seluruh Indonesia (BPC Hipmi) Kabupaten Cirebon, Ekky Bahtiar mengatakan di Cirebon, Selasa (26/4).
Ekky menuturkan persyaratan seperti jaminan tempat usaha dan kantor, menyulitkan pengusaha yang baru merintis karena cukup sulit meralisasikannya untuk melakukan proses itu.
Menurutnya kebanyakan para pengusaha tersebut terkendala karena belum memiliki kantor dan jaminan. Saat ini beberapa pengusaha baru mulai muncul dan berkembang di 11 Desa dan 7 Kecamatan.
"Perbankan biasa menolak dengan alasan belum adanya kantor dan juga jaminan yang katanya tidak bankable," katanya.
Hipmi Cirebon sendiri mempunyai target untuk bisa menciptakan 2000 pengusaha baru diberbagai usaha yang ada baik didalam olahan makanan, kerajinan dan yang lainnya.
"Untuk target kami ingin mencetak 2000 pengusaha baru di Kabupaten Cirebon untuk mengangkat perekonomian Cirebon," ujarnya.