REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara PT PLN (Persero) mempelajari pengoptimalan pembangkit listrik tenaga nuklir dari BUMN nuklir asal Rusia, Rosatom Overseas JSC, untuk dipertimbangkan penerapannya di Tanah Air.
"Kami percaya bahwa tenaga nuklir benar-benar cocok dengan agenda ekonomi Indonesia saat ini. Kami siap untuk mendukung semua upaya Indonesia dalam bidang energi atom," ujar Presiden Rusatom Overseas JSC Evgeny Pakermanov dalam siaran pers, Sabtu (24/4).
Kegiatan yang diadakan dengan workshop tersebut membahas mengenai perkembangan industri tenaga nuklir. Perwakilan dari Rosatom berbagi pengalaman terkait desain rancang bangun PLTN, pengoperasiannya, serta daur ulang sumber nuklir.
Selain itu juga dijelaskan mengenai pengelolaan keselamataan PLTN dengan mengedepankan kerangka peraturan pengoperasian reaktor nuklir Rusia di seluruh dunia.
Direktur Bisnis PLN untuk wilayah Timur Jawa dan Bali Amin Subekti mengatakan tenaga nuklir merupakan solusi yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk Indonesia. Menurut dia hal tersebut patut dipertimbangkan apabila Indonesia memutuskan untuk menggunakan nuklir dengan komitmen nasional, keputusan para petinggi, serta mitra yang kuat.
"Atas komitmennya pada keamanan dan kepemimpinan teknologi, Rosatom akan menjadi salah satu mitra yang tepat untuk bekerja sama," kata Amin.