Kamis 21 Apr 2016 15:43 WIB

Kadin: Pemerintah Harus Bentuk Koperasi Kelapa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
. Dua pekerja menurunkan buah kelapa dalam yang baru tiba dari kebun warga ke atas truk di Desa Pewunu, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah
Foto: Antara
. Dua pekerja menurunkan buah kelapa dalam yang baru tiba dari kebun warga ke atas truk di Desa Pewunu, Kec. Dolo Barat, Kab. Sigi, Sulawesi Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan, tata niaga kelapa akan lebih efisien jika pemerintah membentuk koperasi khusus kelapa. Dengan demikian, komoditas kelapa akan terintegrasi mulai dari hulu, industri antara, sampai ke industri hilir.

"Masalah kelapa itu di logistik pengangkutannya. Mengangkut dari pertanian ke industri ongkosnya mahal apalagi perkebunan kelapa kita menyebar di seluruh daerah," ujar Benny di Jakarta, Kamis (21/4).

Benny menjelaskan, agar pengangkutan lebih efisien nantinya di koperasi tersebut kelapa akan diubah menjadi produk setengah jadi untuk dikirim ke industri. Benny mengakui, selama ini industri pengolahan kelapa belum terintegrasi. Perkebunan kelapa tersebar di wilayah Aceh sampai Papua, sedangkan industri pengolahannya terpusat di Jawa, Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan.

Menurut Benny, pembentukan koperasi kelapa ini sesuai dengan program pemerintah dalam mendorong perekonomian nasional dan menumbuhkan industri manufaktur. Apalagi, saat ini pemerintah sudah menggelontorkan dana KUR yang bisa dimanfaatkan untuk mensejahterakan petani kelapa.

"Jika perkebunan kelapa sudah besar, nantinya bisa dilakukan tumpang sari seperti kedelai maupun kacang tanah," kata Benny.

Benny mengatakan, penyusunan tata niaga bukan merupakan solusi utama dalam permasalahan tersebut. Pemerintah seharusnya dapat mengkaji lebih dalam dari segaala aspek, salah satunya yakni relevansi dengan tata aturan WTO. Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan di sisi hulu yakni dengan peningkatan produksi kelapa untuk mengimbangi permintaan kebutuhan di dalam negeri. 

Ekspor kelapa dan sabut kelapa Indonesia tumbuh pesat dalam lima tahun terakhir. Kementerian Perdagangan mencatat pada 2010 nilai ekspor kelapa dan produk olahan tercatat mencapai 510,14 juta dolar AS. Jumlah tersebut naik menjadi 1,21 miliar dolar AS pada 2014. Produk kelapa Indonesia yang paling banyak diekspor adalah kelapa olahan yang dikeringkan, air kelapa, serat sabut kelapa, dan sabut baku kelapa.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement