REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengungkapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung ekonomi nasional karena berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 57 persen.
"Dari 125 juta tenaga kerja yang ada saat ini 118 juta orang di antaranya berasal dari sektor UMKM," kata Anggota KEIN Irfan Wahid, Rabu (20/4).
Irfan menjelaskan UMKM yang berkembang di Indonesia sebagian besar bergerak dalam usaha kreativitas atau kerajinan. Namun, UMKM masih menghadapi kendala untuk bisa maju dan berkembang seperti masalah minimnya permodalan dan jaringan pemasaran.
"Ada lima masalah yang meski kita carikan solusi bagi perkembangan UKMN terutama yang bergerak dalam industri kreatif seperti kerajinan. Lima masalah itu antara lain kurangnya SDM, minimnya inovasi, minimnya ilmu branding (packaging dan marketing), terbatasnya networking serta minimnya akses permodalan," tambahnya.
Menurut Irfan, butuh kesamaan visi dalam menumbuhkembangkan budaya kreatif di masyarakat. Oleh karenanya, pendidikan sejak dini dan masuk dalam kurikulum sekolah sangatlah diperlukan guna pengembangan UMKM kreatif.
Begitu juga dengan pemerintah provinsi dan kabupaten kota, harus memperbanyak serta memberikan pelatihan sekaligus membuat roadmap terpadu bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menguatkan UMKM di daerahnya.