Ahad 17 Apr 2016 12:07 WIB

Kawasan Industri Perkuat Industri Furnitur

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: Antara/Ampelsa
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, adanya rencana kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan laut berpotensi memperkuat industri furnitur di Jepara, Jawa Tengah. Menurutnya, kawasan industri teritegrasi dapat memberikan kemudahan akses perdagangan.

"Furnitur dan kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang didukung oleh ketersediaan bahan baku dan tenaga kerja di dalam negeri," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Ahad (17/4).

Saleh menjelaskan, rencananya di sekitar wilayah Jepara akan dibangun Pelabuhan Samudera lewat investasi Pelindo III. Kedalaman di area dermaga tersebut mencapai 16 meter dan dapat disinggahi oleh kapal kepas panamax berbobot 60 ribu sampai 100 ribu DWT. Menurut Saleh, keberadaan pelabuhan ini memudahkan proses pengiriman produk ke pelabukan besar di luar negeri.

"Pembangunan infrastruktur pelabuhan dan kawasan industri ini dapat menumbuhkan industri manufaktur nasional, serta memecah konsentrasi industri dari Jakarta dan sekitarnya," kata Saleh.

Saleh menjelaskan, rencana pembangunan pelabuhan tersebut juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Menurut Saleh, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyediakan rumah bagi para pekerja seperti rusunawa dan air bersih.

Saleh mengatakan, perkembangan industri furnitur di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Nilai ekspor furnitur kayu dan rotan Indonesia pada 2013 mencapai 1,8 miliar dolar AS dan meningkat pada 2014 menjadi 1,9 miliar dolar AS. Tren kenaikan ekspor industri furnitur juga berlanjut pada 2015 yang mencapai 2 miliar dolar AS.

Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Soebroto mengatakan, pembangunan kawasan industri terintegrasi tersebut akan dimulai pada 2017 mendatang. Kawasan industri ini memiliki luas lahan sekitar 2.800 hektare dan sebagian akan diperuntukkan bagi industri kecil dan menengah. Menurut Soebroto, sudah ada investor yang berminat untuk masuk di kawasan industri tersebut diantaranya perusahaan otomotif asal Italia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement