REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Harga minyak dunia turun pada Rabu (13/4), akibat aksi ambil untung setelah kenaikan tajam sehari sebelumnya.
Harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei bergerak turun 41 sen menjadi menetap di 41,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 51 sen menjadi ditutup pada 44,18 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak naik tajam pada Selasa karena Arab Saudi dan Rusia mencapai konsensus untuk membatasi produksi minyak mentah selama pembicaraan antara kedua negara. Moskow dan Riyadh telah mencapai konsensus atas pembekuan produksi minyak, kantor berita Rusia Interfax melaporkan pada Selasa, mengutip informasi sumber diplomatik di Doha.
Sedikitnya 16 negara produsen minyak mentah akan menghadiri pertemuan di Doha pada 17 April untuk membahas pembekuan produksi minyak mentah di tingkat Januari. Harapan kesepakatan telah mempengaruhi pasar sejak Arab Saudi, Rusia, Venezuela, dan Qatar mengatakan pada 16 Februari bahwa mereka akan membekukan produksi minyak pada tingkat Januari jika produsen lain bergabung dengan langkah mereka.
Produksi minyak mentah AS turun 31 ribu barel menjadi 8,977 juta barel per hari pada pekan lalu, menurut laporan mingguan yang dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA), Rabu. Namun, persediaan minyak mentah AS naik 6,6 juta barel menjadi 536,5 juta barel pekan lalu, 52,8 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya.