Selasa 12 Apr 2016 09:06 WIB

Distan Lebak Minta Petani Gunakan Pupuk Organik

Petani menabur pupuk organik di lahan pertanian
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petani menabur pupuk organik di lahan pertanian

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Banten, meminta petani pada musim tanam April sampai dengan Mei 2016 menggunakan pupuk organik. Pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas pangan juga tahan terhadap serangan hama. "Penggunaan pupuk organik itu bisa menyuburkan lahan pertanian dan tidak merusak kondisi tanah," kata Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Itan di Lebak, Selasa (12/4). 

Ia mengatakan biaya penggunaan pupuk organik tersebut relatif murah juga sangat mudah diperoleh di lingkungan masyarakat. Bahan baku pupuk organik, kata dia, hanya memanfaatkan sampah-sampah untuk dibuat kompos maupun kotoran ternak hewan, seperti sapi, kerbau, kambing, dan unggas.

Pembuatan pupuk organik begitu mudah karena Dinas Pertanian setempat sudah beberapa kali memberikan pelatihan.

"Kami terus mendorong petani menggunakan pupuk organik karena bisa menyuburkan lahan pertanian juga tahan terhadap serangan hama serta tidak merusak kondisi tanah," katanya.

Sejauh ini, menurut dia, sebagian besar petani Kabupaten Lebak sudah memakai kembali pupuk organik. Bahkan, produktivitas gabah bisa mencapai enam sampai tujuh ton gabah kering pungut (GKP) per hektare.

Selain itu, biaya pupuk organik relatif murah dibandingkan dengan pupuk subsidi. "Kami tidak henti-hentinya jika ke lapangan mengajak petani menggunakan pupuk organik," katanya.

Selain pupuk organik juga petani diminta menggunakan pestisida nabati karena dapat mengatasi berbagai jenis hama tanaman. Seperti wereng cokelat, ulat grayak, dan tikus. Ada pun bahan pestisida nabati itu di antaranya menggunakan daun nimba, mindi, bawang putih, serai wangi, petai cina, bernuk, dan gadung.

Pestisida nabati itu relatif sangat mudah didapati. Itan mengatakan pembuatanya cukup ditumbuk dan dicampurkan dengan air untuk kemudian disemprot ke tanaman yang terserang hama. "Kami berharap petani ke depan menggunakan pupuk organik dan pestisida nabati," katanya.

Sementara itu, sejumlah petani di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa pihaknya hingga kini menggunakan pupuk organik karena mengirit biaya produksi juga tidak merusak lahan pertanian. "Dengan penggunaan pupuk organik tentu sangat menguntungkan bagi petani," kata Mulyadi (50), petani di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement