Senin 11 Apr 2016 17:44 WIB

Pencabutan Subsidi Listrik Ditargetkan Tahun Ini

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
SPBU kehabisan stok solar
SPBU kehabisan stok solar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan untuk mencabut subsidi bagi pelanggan golongan 900 VA per tahun ini. Alasannya, dari hasil penyisiran yang dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan PT PLN (persero), diketahui bahwa hanya 3,94 juta dari 22,7 juta pelanggan listrik golongan 900 VA yang dianggap layak mendapat subsidi listrik dari pemerintah.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menyebutkan bahwa sekitar 18 juta pelanggan yang akan dicabut subsidinya telah dicocokkan datanya oleh PLN di daerah. Nantinya, pemerintah melalui PLN akan menerima keluhan bagi masyarakat miskin yang ternyata tidak terverifikasi. Pemerintah, kata Jarman, telah menyiapkan mekanisme bagi masyarakat yang bisa menunjukkan bahwa mereka laik subsidi.

"Pelanggan 900 juga bisa pindah ke 1.300 VA dan gratis biayanya atau masih tetap 900 VA juga boleh tapi tetap tidak lagi dapat subsidi," ujar Jarman, di Jakarta, Senin (11/4).

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said menyebutkan bahwa rencana pencabutan subsidi listrik masih bergantung situasi ke depan. Ia mengungkapkan, keputusan terkait hal ini masih memerlukan pembahasan mendalam di level kabinet, termasuk kebijakan presiden sendiri. Ia menegaskan, meski nantinya kebijakan ini masih situasional, namun setidaknya TNP2K bersama PLN telah melakukan verifikasi data pelanggan untuk menyisir pelanggan yang layak mendapat subsidi listrik.

"Nanti keputusan pemerintah bagaimana nanti mau segera atau mau ditunda, jadi tergantung situasi," ujar Sudirman.

Baca juga: Rencana Pencabutan Subsidi Solar Tunggu Restu DPR

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement