Kamis 07 Apr 2016 02:03 WIB

Pemerintah Akui Masih Terbatas Dorong Ekonomi Syariah

Rep: C37/ Red: Nur Aini
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil mengatakan, selama ini perkembangan ekonomi syariah hanya ditopang oleh sektor swasta. Untuk itu, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sebagai langkah proaktif yang dapat mendorong pertumbuhan keuangan syariah.  

"KNKS ini sekarang dalam perumusan peraturan presiden. Dengan adanya komite ini maka pemerintah akan mempunyai peranan yang lebih proaktif untuk mendorong perekonomian syariah. Karena selama ini keuangan syariah di Indonesia ini lebih oleh inisiatif private sector atau swasta," ujarnya usai acara Islamic Finance News (IFN) Forum di Shangrila Hotel, Jakarta, Rabu (6/4).

Ia mengatakan, Indonesia memiliki potensi keuangan syariah yang sangat besar. Apalagi dengan pertumbuhan pangsa pasar syariah pada 2015 yang baru lim persen dari total aset perbankan di Indonesia.

"Potensi kita masih besar sekali, kan baru lima persen. Malaysia sudah 27 persen, tapi kan Malaysia sudah mulai 30 tahun lalu. Kalau pemerintah kita kan baru mulai sekarang memberikan perhatian serius pada keuangan syariah," ujarnya.

Menurutnya, jika melihat perkembangan sekarang, dengan basisnya yang masih kecil, pertumbuhan ekonomi syariah masih sangat besar setiap tahunnya. Namun, dari basis yang kecil itu, kata Sofyan, pertumbuhannya bisa cepat sekali.

"Kalau basisnya sudah besar kayak Malaysia, tingkat pertumbuhannya menjadi lebih kecil," ujarnya.

Menurutnya sejauh ini peran pemerintah dalam mendorong keuangan syariah juga masih terbatas. Karenanya, pemerintah akan membuat regulasi khusus yang diterbitkan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika ada aturan yang memberatkan, pemerintah akan memangkas aturan tersebut. Selain itu, pemerintah akan memberikan insentif agar ekonomi syariah mampu berperan bagi perekonomian nasional.

"Kalau ada aturan-aturan yang menghambat, kita akan mereview, akan deregulasi. Kalau perlu insentif, barangkali akan diberikan insentif," ujarnya.

Hadirnya ekonomi syariah dan sistem perbankan islam ini, kata Sofyan, akan bagus pada perekonomian Indonesia. Dalam hal ini memberikan alternatif investasi dan pembiayaan bagi dunia usaha, juga bagi pemerintah.

"Dengan komite yang dipimpin langsung oleh Presiden ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi syariah akan menjadi lebih cepat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement