Rabu 06 Apr 2016 19:05 WIB

Investor Korsel akan Bangun Pabrik Rp 156 Miliar di Jawa

Rep: c37/ Red: Dwi Murdaningsih
Kantor BKPM
Kantor BKPM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Investor asal Korea Selatan berencana mendirikan pabrik komponen listrik senilai 12 juta dolar AS (atau sekitar Rp 156 miliar). Investor tersebut mempertimbangkan dua provinsi sebagai lokasi investasi mereka yakni di Provinsi Jawa Barat atau Provinsi Jawa Tengah.

Perusahaan asal Korea Selatan tersebut berencana untuk memproduksi peralatan untuk pembangkit listrik. Badan Koordinasi Penanaman Modal mengarahkan perusahaan untuk menanamkan modalnya dengan memanfaatkan fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan, minat yang disampaikan oleh perusahaan Korea Selatan tersebut cukup serius karena CEO dari perusahaan langsung mengunjungi dua provinsi di Indonesia untuk memilih lokasi pabrik.

"Untuk provinsi Jawa Barat maupun provinsi Jawa Tengah kami akan arahkan ke kawasan industri KLIK yang prospektif,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Rabu (6/4).

Menurut Franky, minat investasi tersebut  tidak lepas dari rencana program pemerintah utk membangun powerplant 35 GW dalam lima tahun kedepan.

"Kehadiran investor juga mendukung kebijakan peemrintah untuk mendorong penggunaan local content sehingga perusahaan yang biasanya mengekspor produknya ke Indonesia dapat mulai mengalihkan usahanya dengan membangun pabrik di Indonesia,” katanya.

Menurut Franky, setelah mereka mendapatkan lokasi lahan yang cocok, mereka diharapkan dapat segera mengurus izin investasi dengan fasilitas layanan investasi 3 Jam.

“Setelah mereka mendapatkan perizinan yang diperlukan dalam layanan investasi 3 jam, maka akan lebih cepat lagi kalau mereka berlokasi di kawasan industri KLIK karena dapat langsung melakukan konstruksi sembari secara pararel mengurus izin yang diperlukan,” paparnya.

Ia menambahkan, perusahaan Korea Selatan tersebut tidak hanya berminat untuk investasi di bidang pembangkit listrik saja. Namun juga value chain distribution di bidang-bidang yang terkait dengan listrik juga menjadi daya tarik yang luar biasa dari investor negeri ginseng ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement