REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbitan surat utang syariah (sukuk) korporasi perbankan pada tahun ini diprediksi akan minim, karena sumber permodalan internal dari sejumlah bank syariah masih memadai.
Menurut Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono pendanaan dari induk usaha atau pemegang saham masih mencukupi untuk ekspansi bank-bank syariah tahun ini. "Lihat di empat bank besar syariah yang memegang 70 persen pasar, sumber modalnya masih dari pemegang saham. Jadi saya rasa belum ada penerbitan sukuk yang signifikan," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/4).
Empat bank syariah yang menguasai 70 persen pasar perbankan syariah itu adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat dan BRI Syariah. "BNI Syariah tahun ini tidak ada rencana unuk menerbitkan sukuk," kata dia.
Di sisi lain, Imam melihat potensi bisnis perbankan syariah pada tahun ini akan cemerlang. Menurutnya, target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15 persen pada kuartal I 2016 ini akan tercapai.
Secara industri hal itu karena telah membaiknya saluran pembiayaan dari dua pemain besar yakni Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat pada awal tahun. Untuk tiga kuartal kedepan, Imam melihat potensi perbankan syariah akan terus menanjak, asalkan pemerintah benar-benar berperan aktif dengan regulator dan industri untuk mengembangkan bisnis syariah.