Rabu 06 Apr 2016 08:39 WIB

‎Kementerian ATR akan Rekrut Ribuan Juru Ukur

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Sertifikat Tanah
Foto: Antara
Sertifikat Tanah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) akan melakukan perekrutan untuk juru ulur tanah. Sedikitnya 5.000 juru ukur dibutuhkan Kementerian ATR untuk menunjang program mereka.

Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan program untuk pengukuran tanah milik masyarakat khusunya para petani. Sebab banyak lahan milik petani meskipun luas tetapi belum memiliki sertifikat resmi dari badan pertanahan.

Untuk melakukan sertifikasi tanah secara menyeluruh di semua daerah di Indonesia, Kementerian ATR mengaku masih kesulitan. Minimnya juru ukur untuk mengukur lahan guna sertifikasi membuat kinerja Kementerian ATR tersendat. Untuk itu, Ferry menyebut pihaknya segera melakukan perekrutan untuk juru ukur baru.

"Kita adakan rekruitmen baru, ini dibuka untuk non-PNS (Pegawai negeri sipil). Saat ini kita hanya punya juru ukur sekitar 5.000. Padahal kita butuh 10 ribu-15 ribu juru ukur," kata Ferry di kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Jumat (5/4) malam.

Menurut Ferry, perekrutan ini nantinya bisa diikuti oleh siswa-siswi lulusan SMA/sederajat maupun Sarjana strata satu (S1). Lulusan SMA bisa menjadi asisten juru ukur, sementara alumni S1 akan menjadi juru ukurnya.

Meski butuh cepat, Ferry belum bisa memastikan kapan perekrutan ini dimulai. Sebab Kementerian ATR masih terkendala dana untuk menggaji dan memberikan pelatihan kepada juru ukur baru yang nanti direkrut.

"Tergantung anggarannya. Kan kita ada pendidikan untuk mereka dulu nanti di asrama. Mereka diberi orientasi dahulu sehingga paham apa yang akan mereka kerjakan," kata Ferry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement