Selasa 05 Apr 2016 20:31 WIB

BI: Penurunan BBM Bisa Bantu Tekan Inflasi

Red: M Akbar
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Petugas menjaga SPBU yang menjual harga BBM setelah diturunkan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bank Indonesia memperkirakan inflasi di Sumatera Utara pada April bisa ditekan menyusul penurunan harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah.

"Ada prediksi pada April, harga berbagai barang khususnya bahan pangan akan naik karena berakhirnya masa panen.Tetapi dengan adanya penurunan BBM mulai April, kenaikan harga diharapkan bisa ditekan," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Subintoro di Medan, Selasa (5/4).

Untuk memaksimalkan penekanan harga sebagai dampak penurunan harga BBM, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut yang di dalamnya terdiri dari berbagai instansi termasuk BI dan Bulog, akan melakukan berbagai langkah.

Langkah-langkah itu antara lain meningkatkan koordinasi pengelolaan pasokan dan kelancaran distribusi serta membuka 60 Toko Tani Indonesia (TTI).

"Fokus penanganan khususnya dilakukan pada kelompok 'volatile foods' yang terus menjadi penyumbang inflasi di Sumut," katanya.

Apalagi, kata Subintoro, sejak Februari dan Maret, kelompok itu mengalami lonjakan di atas rata-rata historisnya.

Pada Maret misalnya "volatile foods" naik 13,73 persen secara "year on year" atau naik dari posisi Februari yang masih 10,30 persen.

"TPID terus berupaya menekan angka inflasi setelah di Maret juga masih inflasi sebesar 0,88 persen secara bulanan dan tercatat sebagai yang tertinggi di Indonesia," katanya.

Subintoro menjelaskan Sumut pada tahun 2016 menargetkan bisa menekan inflasi lagi atau dengan kisaran 4 plus minus 1 persen.

Kepala Perum Bulog Sumut Fatah Yasin menyebutkan untuk mengendalikan harga baik di tingkat petani dan di pedagang/pasar, maka Bulog akan melakukan tindakan memenuhi barang di daerah yang sedang mengalami kenaikan harga dengan barang yang dibeli di daerah yang sedang panen.

"Langkah itu dinilai tepat karena membuat harga di tingkat petani tidak anjlok saat lagi panen dan sebaliknya harga di pasar yang bergejolak akibat pasokan kurang bisa dikendalikan," katanya.

Bulog sudah melakukan langkah itu pada komdoitas bawang merah dan cabai merah dan sudha terbukti ampuh mengendalikan harga.

"Bulog akan terus berkoordinasi dan mencari barang kebutuhan di daerah yang sedang panen dan siap 'melempar' ke pasar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement