Selasa 05 Apr 2016 17:50 WIB

Perusahaan Ground Handling JAS Tunggu Hasil Investigasi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah petugas mengamati bagian sayap kiri dari pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBS yang mengalami insiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/4). (Antara/Widodo S Jusuf)
Sejumlah petugas mengamati bagian sayap kiri dari pesawat Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBS yang mengalami insiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/4). (Antara/Widodo S Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS), perusahaan ground handling yang menangani penerbangan TransNusa angkat suara perihal insiden Halim semalam.

Head of Corsec & Legal JAS Yoyok Priyowiwoho mengatakan, pihak otoritas sedang melakukan proses investigasi dan belum dapat menyimpulkan akar penyebab dari insiden semalam.

Sebagai perusahaan ground handling pemegang sertifikasi IATA Safety Audit for Ground Operation (ISAGO), JAS senantiasa berupaya tunduk dan patuh pada setiap aturan operasional yang berlaku dalam lingkup domestik maupun internasional.

"Oleh karena itu, kami menyerahkan proses investigasi ini kepada pihak yang berwenang dan akan tunduk pada hasil investigasi dan rekomendasi yang dihasilkan dalam proses ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (5/4).

Soal kronologi kejadian, Yoyok mengatakan, pada saat insiden terjadi, Pesawat Tipe ATR 72 TransNusa yang sedang ditarik dalam proses pemindahan tempat parkir, sedangkan Pesawat B737-800 Batik Air sedang dalam proses tinggal landas.

"Kedua pesawat bersinggungan sehingga mengakibatkan kerusakan struktural bagi kedua pesawat. Tidak ada korban jiwa baik meninggal maupun cedera dalam kecelakaan ini," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement