Senin 04 Apr 2016 18:00 WIB

Kesiapan Terminal LNG Pelindo III Capai 90 Persen

Menteri ESDM Sudirman Said meninjau Terminal LNG Benoa.
Foto: Dokumen
Menteri ESDM Sudirman Said meninjau Terminal LNG Benoa.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kesiapan operasional Terminal LNG (liquefied natural gas) di Dermaga Selatan, Pelabuhan Benoa, Bali, yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, kini sudah mencapai 90 persen. Operasional terminal itu tinggal menunggu koneksi jaringan pipa dan kedatangan kapal FSU (Floating Storage Unit) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan LNG sementara, sebelum masuk ke kapal FRU.

Akhir pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said meninjau kesiapan  Terminal LNG tersebut. Terminal LNG ini dioperasikan oleh PT Pelindo Energi Logistik (PEL), anak usaha Pelindo III, untuk menyalurkan LNG ke pembangkit listrik unit Pesanggaran di Denpasar Selatan.

Kedatangan Menteri ESDM  disambut Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Rahmat Satria dan Direktur Utama PT PEL Denny Hermanto. Di hadapan Menteri ESDM beserta rombongan, Rahmat Satria menjelaskan proses penyaluran LNG hingga menjadi gas melalui tayangan video presentasi. “Jika penyaluran gas untuk wilayah Denpasar dan sekitarnya berjalan lancar maka ke depannya kita bisa bangun hub storage di Pelabuhan Celukan Bawang (yang juga dikelola oleh Pelindo III)”, ujar Rahmat, dalam siaran persnya, Senin (4/4).

Menteri ESDM dan tim langsung melakukan site visit untuk melihat fasilitas kapal FRU (Floating Regasification Unit) yang telah sandar di dermaga selatan. FRU bernama Lumbung Dewata dibuat di Korea Selatan dan telah tiba di Pelabuhan Benoa sejak Rabu (30/3).

FRU merupakan fasilitas kapal yang berfungsi untuk mengubah LNG menjadi gas siap pakai yang akan disalurkan ke pembangkit listrik di Pesanggaran milik PT Indonesia Power. “Kalau kapal seperti ini belum bisa kita buat tidak mengapa, tapi SDM yang mengoperasikannya nanti harus orang kita, semuanya harus anak dalam negeri,” ujar Sudirman.

Hal senada diungkapkan oleh Rahmat Satria. “Semuanya dikerjakan oleh Pelindo Energi Logistik yang diperkuat dengan SDM anak dalam negeri,” katanya.

Nantinya setelah seluruh jaringan pipa terkoneksi, Terminal LNG di Pelabuhan Benoa siap dioperasikan dan memberikan efisiensi penggunaan bahan bakar untuk pembangkut listrik PLN hingga Rp 4 miliar setiap harinya. Selain itu, penggunaan bahan bakar gas juga menurunkan tingkat kebisingan, getaran, dan pelepasan emisi gas buang.

“Sehingga sejalan dengan pengoperasian Terminal LNG, Pelindo III mendukung Program Bali Clean and Green Province. Dengan kesiapan pasokan energi yang bersih, pembangunan di Bali akan semakin berkembang agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Bali dan Indonesia,” ujar Rahmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement