REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Tbk atau Askrindo mencatat laba setelah pajak selama 2015 mencapai Rp1,002 triliun atau melebihi target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp1 triliun. Nilai ini pun meningkat signifikan sebesar 65 persen dibandingkan capaian 2014 sebesar Rp667 miliar.
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra mengatakan,pendapatan underwriting 2015 sebesar Rp 2,4 triliun atau meningkat 20 persen dari capaian tahun sebelumnya yang hanya Rp2 triliun. Sedangkan hasil investasi selama 2015 tercatat sebanyak Rp649 miliar atau sebesar 28,6 persen dari hasil investasi 2014 sebanyak Rp505 miliar.
"Untuk plafon penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) tahun 2015 dengan jumlah yang dijaminkan mencapai Rp11,9 triliun. Sedangkan untuk premi nonKUR (asuransi kredit dan suretyship) tahun 2015 sebanyak Rp 1,6 triliun atau lebih dari anggaran 2015 sebesar Rp1,4 triliun," papar Antonius di kantornya, Jakarta Ahad (3/4).
Sedangkan untuk tahun ini, Askrindo menargetkan laba sebelum pajak sebanyak Rp 1,5 triliun. Untuk target premi penyaluran KUR sebesar Rp 1,1 triliun dan target premi nonKUR sebanyak Rp 2,8 triliun sehingga total target gabungan premi penyaluran KUR dan nonKUR sebesar Rp 3,9 triliun.
Antonius menuturkan, saat ini pihaknya masih akan memberikan dukungan besar untuk usaha mikro, kecil dan menangah (UMKM). Sebab UMKM menjadi penggerak perekonomian di berbagai daerah di Indonesia. Apalagi pemerintah saat ini meningkat nilai KUR di atas Rp 120 Triliun, yang meningkat jauh dari tahun-tahun sebelumnya.
"Kita juga akan berperan dalam memberikan dukungan untuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan pelabuhan, jalan, maupun pembangunan pembangkit listrik. Selagi plafon kami tidak menyalahi regulasi, kami akan terus mendukung," ujar Antonius.