REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Kementerian Perdagangan selama 2016-2019 memprioritaskan revitalisasi sekitar 5.000 pasar tradisional atau pasar rakyat di seluruh Tanah Air.
"Namun, Kemendag akan memprioritaskan pembangunan pasar rakyat yang usianya lebih dari 25 tahun, pasar yang mengalami kebakaran, bencana alam dan pasca-konflik. Selain itu, juga pasar yang berada di daerah tertinggal, perbatasan, daerah yang minim sarana perdagangan, serta daerah yang memiliki potensi perdagangan besar," kata Menteri Perdagangan Thomas T Lembong di Malang, Jawa Timur, Jumat (1/4).
Menurut dia, keberadaan pasar tradisional harus diperhatikan karena memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan pasar swalayan atau pasar modern yang saat ini terus bermunculan. "Diferensiasi adalah tradisi dari pasar rakyat, jangan sekali-kali bersaing frontal untuk menyaingi pasar modern, sebab pasar tradisional ini punya satu nilai kekhasan tersendiri," ujarnya.
Ia mengatakan ada banyak hal yang dimiliki pasar tradisional dan menjadi nilai tambah dibandingkan pasar modern. "Produk kerajinan tangan maupun jajanan tradisional yang khas dari pasar tradisional, sehingga keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan," urainya.
Mendag mencontohkan keberadaan Pasar Rakyat Oro-oro Dowo setelah direvitalisasi menjadi pasar yang lebih bersih, nyaman dan dilangkapi dengan ruang laktasi ini menjadi pasar percontohan nasional untuk program revitalisasi pasar. Pembangunan pasar yang menghabiskan sekitar Rp 7 miliar itu merupakan satu diantara 1.000 pasar yang akan dibangun pemerintah pada tahun ini.
Sesuai program nawacita, katanya, tahun ini akan direvitalisasi 1.000 dan rata-rata pasar per tahun yang dibangun juga 1.000 pasar hingga tahun 2019. Saat ini, jumlah pasar yang sudah direvitalisasi mencapai 1.400 pasar. "Kami akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar ini, termasuk Oro-oro Dowo. Pemerintah daerah, pengelola pasar, pedagang dan konsumen wajib bersama-sama menjaga pasar, termasuk kondisi lapak harus tetap bersih, pencahayaan bagus, sirkulasi udara yang bagus, serta memiliki sarana dan prasarana lain yang memadai dan representatif," ucapnya.
Pasar Oro-oro Dowo yang direvitalisasi sejak Agustus 2015 itu memiliki luas lahan 3.400 meter persegi dengan jumlah pedagang sebanyak 251 orang yang tersebar di 71 kios dan 180 los. Fasilitas yang disediakan antara lain CCTV, lahan parkir, mushala, ruang ibu menyusui (laktasi), tabung pemadam kebakaran dan area penghijauan.