Kamis 31 Mar 2016 14:38 WIB

Produsen Plastik Anggap Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Tidak Tepat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kantong plastik.
Foto: Flickr.com
Kantong plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas) Suhat Miyarso mengatakan, usaha pemerintah untuk mengurangi pencemaran lingkungan melalui kebijakan plastik berbayar dianggap bukan solusi yang tepat. Sebab, akar utama masalah pencemaran lingkungan adalah manajemen pengelolaan sampah yang tidak baik dan perilaku masyarakat yang masih abai terhadap lingkungan hidup.

"Kami mendorong pemerintah untuk membuat rencana aksi mengubah sampah plastik menjadi energi listrik, dan bahan pengeras jalan," ujar Suhat di Jakarta, Kamis (31/3).

Suhat menjelaskan, mengubah sampah plastik menjadi energi listrik dan pengeras jalan sudah dilakukan oleh Singapura, India, Eropa, dan Amerika.

Menurutnya, kampanye anti plastik yang muncul dengan memanfaatkan isu limbah plastik sangat tidak logis dan tidak mungkin bisa diwujudkan. Sebab, dalam kehidupan sehari-hari diperlukan material plastik untuk menunjang kebutuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement