Selasa 29 Mar 2016 13:56 WIB

BEI Targetkan Transaksi Pasar Modal Rp 35 triliun pada 2020

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Dua orang wanita melintasi layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Foto: Antara/Yossy Widya
Dua orang wanita melintasi layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan transaksi harian di pasar modal dapat mencapai Rp 35 triliun per hari pada 2020.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengatakan, untuk mencapai target tersebut pihaknya pada tahun ini akan lebih konsentrasi menciptakan daya tahan industri pasar modal melalui penguatan keamanan infrastruktur berbasis teknologi informasi (IT).

"‎Kami punya ambisi pada 2020 menjadi terbesar di ASEAN, dengan target Rp 35 triliun transaksi dari saham per hari," ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistio dalam diskusi Governance, Risk and Compliance (GRC) Forum 2016 bertajuk "Cyber Security: Opportunity and Challenge" di Jakarta, Selasa (29/3).

Tito mengatakan, langkah utama untuk menjadi yang terbesar di tingkat regional, tentunya harus didukung oleh penguatan ketahanan industri pasar modal nasional.  "Kunci penguatannya, memang di teknologi informasi," katanya.

Menurut Tito, fokus pada cyber security di infrastruktur IT pasar modal tersebut untuk mendukung target rata-rata transaksi harian senilai Rp 35 triliun. Apalagi saat ini transaksi di BEI per hari rata-rata sebesar Rp 7 triliun dengan jumlah emiten hingga saat ini sebanyak 524 perusahaan.

"‎Sekarang itu transaksi per hari di saham rata-rata 236 ribu hingga 300 ribu transaksi dengan nilai sekitar Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun, semuanya online," katanya.

Adanya teknologi, kata Tito, memang sangat berpengaruh pada transaksi di dunia pasar modal. Sebelum menggunakan online, transaksi di BEI hanya mencapai Rp 85 miliar per hari secara manual. Sedangkan pada saat ini, rata-rata frekuensi transaksi per hari berkisar 200 ribu hingga 300 ribu transaksi.

"Ada 40 ribu akses gateway per hari. Sekarang ini transaksi sudah berbasis online trading," jelas Tito.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement