REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per April 2016. Perubahan harga ini dilakukan setelah harga minyak dunia yang mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Rencananya, pemerintah tak akan menurunkan harga BBM lebih dari Rp 1.000
Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas (Migas), Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan, memang sampai saat ini belum ada kepastian besaran nominal untuk penurunan harga BBM. Sebab Kementrian ESDM harus memasukan usulan tersebut ke Presiden untuk dipelajari telebih dahulu.
"Ini kan harus dilaporkan dulu ke Presiden. Nanti kalau sudah disetujui mengenai berapa jumlah penurunannya, baru bisa disampaikan," ujarnya melalui sambungan telepon, Ahad (27/3).
Menurut Wirat, sapaan akrabnya, dari hasil rapat di Kementrian Koodinator (Menko) Bidang Perekonomian beberapa hari lalu, usulan ini kemungkinan akan bisa diketahui besok atau lusa. Artinya paling lambat masyarakat bisa mengetahui nominal penurunan ini pada hari Selasa.
"Iya ini (penurunan BBM) nanti besok atau lusa. Pak menteri yang berwenang," kata Wirat.
Mengenai kemungkinan penurunan di atas Rp 1.000, Wirat belum bisa memastikannya. Sebab penetuan nominal tersebut harus melalui berbagai kajian. Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan, penurunan harga BBM tidak akan terjadi secara drastis.
Hal ini dikarenakan kondisi harga minyak dunia yang mulai merangkak naik. Sehingga harga jual nanti tiak akan persis pada harga keekonomian. Apalagi penurunan harga BBM tidak serta merta diikuti dengan penurunan biaya layanan dan jasa yang terlanjur naik.
"Kita sudah konsisten meninjau per tiga bulan dan pada 1 April, kita akan turunkan harga BBM. Ini untuk jaga-jaga pada Juli, kata Sudirman, Jumat (25/3).