REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengaku ingin membangun dua lokasi pemindahmuatan (transhipment point) di barat dan timur Indonesia.
Dua titik lokasi pemindahmuatan itu diklaim dapat menggantikan peran Singapura yang selama ini menjadi satu-satunya tempat "transhipment" barang-barang yang masuk ke Indonesia.
"Sejauh ini pusat 'transhipment point' baru Singapura. Kami mengirim barang ke Singapura, dan dari Singapura dikirim ke Kalimantan, Sulawesi. Ini cara yang tidak efisien dalam pengiriman," katanya di sela pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders di Hotel Kempinski Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu mengembangkan dua pelabuhan besar utama untuk menggantikan peran Singapura.
"Satu di Sumatera, apakah di Dumai (Riau) atau Sumatera Selatan serta satu lagi di Indonesia timur, baik itu di Lombok maupun Bitung," ujarnya.
Rizal menambahkan, pihaknya terbuka atas inisiatif untuk pengembangan dua lokasi pemindahmuatan barang yang akan menopang pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Ia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 akan mencapai 6 persen di tengah volatilitas perekonomian global.
Dengan demikian, dalam 30 tahun ke depan, Indonesia akan masuk peringkat ke enam ekonomi terbesar dunia.
"Maka dari itu, banyak alasan untuk negara lain, termasuk Belanda, untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia yang berperan juga sebagai jendela bagi 10 negara ASEAN lainnya.