Senin 21 Mar 2016 17:35 WIB

Pembangunan Infrastruktur Migas Masif Tahun Ini

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)
Foto: Dok PGN
Jaringan infrastruktur pipa gas bumi milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk konsumen rumah tangga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Pembangunan infrastuktur minyak dan gas akan dibangun secara masif tahun 2016 ini. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengungkapkan, beberapa proyek penting yang akan rampung tahun ini di antaranya adalah pembangunan 89 ribu sambungan rumah gas kota, pembangunan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan pipa gas, konversi bahan bakar minyak (BBM) ke elpiji untuk nelayan kecil, serta konversi BBM ke gas untuk pengguna kendaraan bermotor.

Wiratmaja mengatakan, khusus untuk jaringan gas kota akan dibangun di enam kota yakni Prabumulih, Tarakan, Surabaya, Batam, Cilegon, dan Balikpapan. Keenam kota tersebut akan dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1,18 triliun yang berasal dari APBN 2016.      

Jaringan gas di Tarakan akan dibangun untuk 21 ribu sambungan rumah dengan penugasan oleh PT PGN dan PT Adhi Karya. Sedangkan pembangunan jaringan gas di Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan secara berturut-turut akan dilakukan untuk 24 ribu, 4 ribu, 32 ribu, 4.066, dan 3.849 sambungan rumah. Secara umum, penugasan pembangunan jaringan gas diberikan kepada PT Pertamina Gas dan PT PGN.

Selain jaringan gas, pemerintah juga menargetkan pembagian 5.000 paket konverter kit untuk konversi BBM ke BBG untuk nelayan dan 1.000 unit untuk kendaraan bermotor. Hingga 2018, pembangunan tangki penyimpanan BBM juga akan dilakukan di 14 lokasi dan kebanyakan dibangun di Indonesia bagian timur. Konstruksi tangki penyimpanan BBM juga dilakukan di empat titik lokasi.

"Selain itu untuk program pembangun tangki di timur, rekan media sering dengar kalau di pulau kecil harga BBM mahal saat gelombang tinggi karena penyimpanan tidak cukup. Biasanya Januari Februari biasa tidak ada BBM. Kita akan buat cadangan dua sampai tiga bulan sehingga BBM akan cukup hadapi cuaca buruk," ujar Wiratmaja, Senin (21/3).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said juga mengungkapan bahwa total sudah ada Rp 800 miliar anggaran untuk pembangunan infrastuktur energi di Sumatera Selatan, termasuk jaringan gas, kilang, hingga penerangan jalan umum yang menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api.

"Tadi Pak Gubernur katakan dari sisi investasi, kilang akan kita pertimbangkan dengan baik tawaran Pak Gubernur untuk relokasi dari Plaju ke Tanjung Api Api. Termasuk kilang mini di Pali," kata Sudirman.

Baca juga: Gubernur Sumsel Usul Kilang Baru Dibangun di Tanjung Api-Api

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement