Senin 21 Mar 2016 07:59 WIB

32 Ribu Rumah Tangga akan Dapat Jaringan Gas Pertagas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Achmad Syalaby
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, PRABUMULIH -- Pemerintah menggandeng Pertamina Gas (Pertagas) untuk menambah jaringan gas kota di Prabumulih, Sumatera Selatan. Rencananya, akan ada 32 ribu rumah tangga baru yang akan tersambung jaringan gas yang pasokannya dari sumur gas milik PT Pertamina EP (Asset II). Angka ini terbilang besar dibanding rumah tangga yang tersambung jaringan gas saat ini baru sebanyak 8 ribu rumah tangga.

Keputusan untuk menambah jaringan gas di Prabumulih tak lepas dari sisi ekonomis yang dirasakan masyarakat. Jaringan gas dinilai jauh lebih murah dibanding dengan gas melon atau gas elpiji 3 kg yang sebelumnya dipakai warga.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said saat meninjau jaringan gas di Wonosari, Prabumulih Utara mengungkapkan bahwa nantinya paling tidak 93 persen rumah tangga di Prabumulih akan tersambung jaringan gas. Sisanya, 7 persen rumah tangga akan tetap terpasok elpiji. Namun dia menegaskan elpiji hanya akan memenuhi kebutuhan warga Prabumulih di "pinggiran" saja, atau yang tidak terhubung oleh jaringan gas.

"Prabumulih ini jadi kota percontohan untuk jaringan gas kota. Penghematannya jauh sekali. Sebulan 2 tabung, satunya 160 ribu jadi 320 ribu. Sekarang (jaringan gas) hanya 90 ribu perbulan, hematnya jauh," ujar Sudirman, Ahad (20/3) petang.

Selepas penambahan jaringan gas kota di Prabumulih, pemerintah akan melanjutkan perluasan jaringan gas di kota lain di Indonesia. Kota berikutnya yang akan digarap adalah Tarakan di Kalimantan Utara dan Surabaya, Jawa Timur.

"Pertagas kerjasama dengan daerah. ESDM tahun ini lakukan kerjasama dengan PGN, kerjasama dengan BUMN karya lain jadi pas proses tidak perlu tender. Yang menentukan harga anomali hitungan kita harusnya lebih rendah," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement