Sabtu 19 Mar 2016 07:32 WIB

IMF: Suku Bunga Negatif Untungkan Ekonomi Global

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat konferensi internasional bertajuk Future of Asia's Finance: Financing For Development 2015 di Jakarta beberapa waktu lalu.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde saat konferensi internasional bertajuk Future of Asia's Finance: Financing For Development 2015 di Jakarta beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) menilai suku bunga negatif yang ditetapkan oleh bank sentral di Jepang dan Eropa untuk memerangi deflasi.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan pada Jumat (18/3) kepada Bloomberg TV bahwa suku bunga jangka pendek negatif yang tidak lazim, di mana bank-bank komersial membayar bank sentral untuk menahan uang mereka, itu mungkin mendukung pertumbuhan ekonomi lebih kuat.

"Jika kita tidak memiliki suku bunga-suku bunga negatif ini, kita akan berada di tempat yang jauh lebih buruk hari ini, dengan inflasi mungkin lebih rendah dari itu (posisi sekarang), dengan pertumbuhan mungkin lebih rendah daripada yang kita miliki," tuturnya.

"Itu adalah hal yang baik untuk benar-benar menerapkan suku bunga negatif mereka dalam situasi saat ini," kata Lagarde menambahkan.

Bank Sentral Eropa (ECB), Bank sentral Jepang (BoJ) serta bank sentral Swedia, Denmark dan Swiss telah menerapkan suku bunga negatif pada tahun lalu dalam upaya memacu bank-bank komersial mendorong lebih banyak dana-dana surplus mereka ke dalam perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak pengeluaran dan investasi .

Sementara dalam teori konsep akan bekerja, para ekonom mempelajari dengan cermat apa yang terjadi di Eropa dan Jepang di tengah kekhawatiran bahwa suku bunga negatif benar-benar bisa memprovokasi bisnis dan konsumen untuk lebih berhati-hati tentang belanja.

 

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement