Rabu 16 Mar 2016 21:11 WIB

PT Jakrpo Gandeng Adhi Karya Bangun Kereta Ringan DKI

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Djibril Muhammad
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kedua kiri) membubuhkan tanda tangan usai meninjau pembangunan Light Rail Transit (LRT) di zona 1 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Kamis (3/3).
Foto: Antara/Feny Selly
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kedua kiri) membubuhkan tanda tangan usai meninjau pembangunan Light Rail Transit (LRT) di zona 1 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumsel, Kamis (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berencana menggandeng PT Adhi Karya dalam menangani pembangunan prasarana proyek kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) di daerah DKI Jakarta.

‎Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Ahok ingin memastikan penugasan LRT DKI Jakarta kepada PT Jakpro bisa berjalan dengan baik.

"‎Menurut dia (Ahok), prosesnya bisa jalan kalau Jakpro mau mengajak kontraktor BUMN, salah satunya Adhi Karya," ujar Kiswodarmawan di Kantor Menko Perekonomian, Rabu (16/3) malam.

Rencananya Adhi Karya harus mengikuti lelang terbatas (beauty contest) terlebih dahulu sebelum bekerja sama dengan PT Jakpro. Jika kerja sama ini terjadi, PT Adhi Karya berencana untuk menggandeng PT Wijaya Karya (persero) guna mengerjakan LRT tersebut.

‎Kiswodarmawan mengatakan, dari pertemuan tersebut, dikatakan PT Jakpro baru memiliki dana sekitar Rp 4 triliun. Dana ini masih minim karena pembangunan LRT untuk 14 kilometer saja bisa menghabiskan dana sekitar Rp 8 triliun.

‎Menurut Kiswodarmawan, PT Adhi Karya telah menyiapkan dana belanja modal sekitar Rp 1,5 triliun untuk 2016. Meski demikian, pihaknya bisa menyiapkan dana lebih karena kemampuan rasio antara dana sendiri dan dana pinjaman (leverage) mampu mencapai Rp 10 triliun.

"Tahun lalu lebih kecil hanya 700 miliar. Tapi karena tahun ini ada untuk pembangunan LRT jadi kita sediakan lebih banyak," katanya.

Seperti diketahui, pelaksanaan pembangunan proyek prasaran LRT diberikan sepenuhnya kepada PT Adhi Karya. Namun dengan pembangunan yang tak kunjung berjalan, pemerintah kemudian mengalihkan sebagian kewenangan dalam pembangunan khususnya daerah DKI Jakarta kepada PT JakPro.‎ Sementara pembangunan prasarana di kawasan Bogor-Depok-Bekasi tetap dikerjakan Adhi Karya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement