REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harga komoditas mineral dan batubara yang masih saja jeblok berbuntut pada anjloknya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor mineral dan batubara hingga 40 persen. Bahkan pemerintah mengakui adanya penutupan perusahaan pertambangan dan pemangkasan jumlah karyawan sebagai akibat dari kelesuan di sektor ini.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengungkapkan, PNBP pada 2105 lalu ditargetkan sebesar Rp 52 triliun. Namun realisasi PNBP tahun lalu hanya Rp 29,6 triliun. “Dampaknya cukup drastis,” ujar Bambang dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (16/3).
Bambang mengungkapkan, Kementerian ESDM mencatat, harga komoditas sejak 2012 sudah mengalami penurunan. Pada 2012, harga komoditas batubara berada di level 95 dolar AS per ton. Harga terus anjlok pada 2013 menjadi 82 dolar AS per ton, 2014 menjadi 72 dolar AS per ton. Pada 2015 harga terus turun menjadi 60 dolar AS per ton, dan tahun ini harga batubara menyentuh level 50 dolar AS per ton.
Baca juga: Perizinan Pertambangan Ditarget Bisa Dipangkas Jadi 3 Izin