REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- National Food Institute (NFI) Thailand menyatakan bahwa investor Jepang tertarik untuk mengembangkan industri makanan halal di Thailand. Presiden NFI Yongfut Saovapruk mengatakan tren bisnis Jepang mulai melirik besarnya pasar halal yang tumbuh sejalan dengan meningkatnya populasi Muslim.
Dia megatakan, populasi Muslim dunia sangat besar yakni mencapai sekitar dua miliar orang. "Diperkirakan akan meningkat menjadi 3 miliar dalam waktu yang cepat, dan itu adalah pasar yang sangat besar sehingga banyak investor yang ingin memanfaatkan," ujar Saovapruk dikutip Abna24, Ahad (12/3).
NFI saat ini telah menandatangani nota kesepahaman dengan Japan Halal Development and Promotion, sebuah badan pemerintah Jepang untuk meningkatkan standar makanan halal dan mempromosikan produk makanan Jepang di negara-negara Muslim.
Saovapruk mengungkapkan NFI akan memberikan investor Jepang persyaratan dan informasi penting terkait merek dagang halal resmi dari Dewan Islam Pusat Thailand. Saovapruk mengatakan orag Jepang tidak terbiasa dengan makanan halal yang membutuhkan proses dan standar tertentu sesuai syariat agama Islam.
Thailand menduduki peringkat sembilan untuk ekspor makanan halal dan memiliki sejarah yang panjang dalam kemampuan bisnis makanan. Menurut Saovapruk, Jepang tertarik untuk mengekspor makanan halal ke negara-negara di Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.