Kamis 10 Mar 2016 08:00 WIB

Jepang Bantu Olah Sampah Indonesia

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
 Aktivitas pemulung yang mengais sampah bersama alat berat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2). (Republika/Raisan Al Farisi)
Aktivitas pemulung yang mengais sampah bersama alat berat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (11/2). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menerima delegasi Federasi Ekonomi Kansai (Kansai Economic Federation-Kankeiren) dari Jepang pekan ini di Kantor KLHK. Kankeiren merupakan organisasi bisnis yang beranggotakan sekitar 1.300 perusahaan di regional Kansai, Jepang. Kansai merupakan wilayah ekonomi kedua di Jepang setelah Tokyo dan menjadi pusat lembaga riset dan pendidikan.

Dalam kunjungannya, Chairman Kankeiren Shosuke Mori menyampaikan komitmen Jepang untuk mendukung pembangunan di Indonesia dan ingin mengetahui bidang industri dan teknologi yang sedang dibutuhkan Indonesia.

"Kansai sudah berpengalaman dalam pengelolaan limbah, dan penanganan pencemaran air dan udara, serta Kankeiren banyak memiliki perusahaan berteknologi canggih dalam bidang lingkungan," kata Mori, Rabu (9/3). Untuk itu, Kankeiren menawarkan kerja sama yang efektif dengan Indonesia bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan dukungannya terhadap gagasan pembangunan bidang ekonomi dan teknologi berbasis penjagaan lingkungan. "Di bidang ekonomi, sedang dikembangkan infrastuktur melalui pengembangan mikrohidro dan geotermal yang rata-rata berada di kawasan hutan," katanya. Selain itu, pemerintah sedang mengembangkan energi listrik dari sampah.

Indonesia juga membutuhkan dukungan teknologi di bidang kontrol polusi udara dan air, sampah elektronik, transfer teknologi mengenai plastik yang mudah terdegradasi secara alami serta implementasi Kesepakatan Paris dalam mengembangkan ekonomi rendah karbon.

Di bidang pembangunan infrastruktur, kerja sama bisa dilakukan dalam mengembangkan teknologi pembuatan beton dari fly ash industry. Termasuk urusan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Teknologi yang bisa diterapkan misalnya campuran kimia dalam water bombing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement