Kamis 10 Mar 2016 07:26 WIB

Tiket Pesawat ke Pulau Bawean Sold Out untuk Dua Bulan Mendatang

Red: Nur Aini
Bandara Bawean di Kabupaten Gresik, Jatim.
Foto: bandara.net
Bandara Bawean di Kabupaten Gresik, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID,GRESIK -- Rute penerbangan ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menggunakan pesawat terbang kini mulai diminati. Hal itu terbukti dengan pemesanan tiket pesawat ke tujuan setempat sudah habis terjual hingga dua bulan ke depan, meski baru Januari 2016 penerbangan komersial di wilayah itu diresmikan.

Wakil Bupati Gresik Muhammad Qosim mengatakan keberadaan bandara perintis di Pulau Bawean yang baru saja diresmikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan beberapa waktu lalu telah membuka akses ke pulau itu. Sehingga, kata Qosim, minat masyarakat untuk datang ke pulau yang juga dijuluki dengan "Pulau Putri" itu sangat tinggi, dengan terjualnya habis tiket pesawat hingga dua bulan ke depan.

"Bandara Harun Thohir Pulau Bawean telah memikat hati masyarakat, terbukti booking tiket hingga dua bulan ke depan sudah habis terjual. Ini membuktikan bahwa masyarakat sangat antusias menggunakan mode transportasi udara," ucap Qosim di Gresik, Rabu (9/3).

Oleh karena itu, kata Qosim, Pemkab Gresik ke depan berencana mengembangkan dengan membuat perluasan bandara dan perpanjangan landasan ancang bandara yang berlokasi di Desa Tanjung Ori, Kecamatan Tambak Bawean tersebut. "Pemkab Gresik telah menganggarkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk pembebasan lahan. Dan hal itu merupakan upaya Pemkab Gresik agar dapat melayani penerbangan dengan penumpang yang lebih besar berkapasitas kurang lebih 42 orang," katanya.

Ia mengatakan pemkab juga menugaskan camat wilayah Tambak untuk menyiapkan lahan yang akan dibebaskan, dan pemkab siap merelokasi masyarakat yang lahannya akan diambil alih oleh pemerintah guna penambahan landasan ancang. "Kami berharap masyarakat dapat mendukung program pemerintah ini, sebab perluasan bandara juga menjadi tujuan utama pemerintah pusat yang disampaikan Menhub beberapa waktu lalu," katanya.

Sebelumnya, saat Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan penerbangan komersial di Bandara Harun Thohir pada akhir Januari 2016, dia meminta agar landasan pacu diperpanjang agar pesawat dengan kapasitas besar bisa mendarat. Jonan mengatakan, akan terus mendorong keberadaan sejumlah bandara perintis di wilayah Indonesia, dan memberikan subsidi sebesar Rp 12 miliar saat operasional pertama.

Dengan adanya bandara perintis diharapkan kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya Pulau Bawean akan mengalami pertumbuhan.

Jonan memproyeksikan, anggaran subsidi penerbangan akan dicabut dan dialokasikan ke angkutan barang setelah lima tahun, yakni pada 2021. Subsidi diberikan, kata Jonan, untuk membuka minat masyarakat dalam menggunakan penerbangan sebagai sarana transportasinya. "Ke depan, kalau bandara kecil sudah diperpanjang menjadi 1.400 meter, mungkin tidak perlu disubsidi, dan saya optimistis harga tiket justru lebih murah walau tanpa subsidi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement