Rabu 09 Mar 2016 18:29 WIB

Saat GMT, Burung Betet Jawa Tertidur

Rep: C32/ Red: Nur Aini
Foto sekuel proses gerhana matahari (GMT) di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Foto sekuel proses gerhana matahari (GMT) di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Burung Betet Jawa menjadi salah satu hewan yang terpengaruh saat terjadinya gerhana matahari total (GMT) pagi ini (9/3). Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan perilaku burung tersebut berubah signifikan.

"Sama seperti burung Kakatua Goffin, sebelum gerhana burung betet jawa aktif juga namun saat puncaknya gerhana malah tertidur," kata kata Peneliti LIPI Bidang Laboratorium Nutrisi dan Penangkaran Satwa Bidang Unggas, Rini Rachmatika, Rabu (9/3) di LIPI Cibinong.

Rini menjelaskan, burung Betet Jawa tertidur tidak terlalu lama hanya beberapa saat saja ketika cahaya mulai redup. Begitupun juga ada perbedaan pada burung nuri kepala hitam ketika gerhana terjadi.

"Sebelum gerhana, burung nuri bertengger di kandang yang terkena sinar matahari. Tapi saat gerhana, berpindah ke kandang yang lebih gelap," kata Rini.

Dari pemantauan perilaku burung tersebut, Rini berasumsi untuk burung yang biasa beraktivitas pada siang hari sangat terpengaruh. Sehingga, kata dia, burung-burung tersebut terlihat lebih diam ketika gerhana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement