Selasa 08 Mar 2016 10:39 WIB

Perusahaan Terbesar Kelima Saudi Jajaki Sektor Properti dan Industri

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
sektor properti
Foto: Republika
sektor properti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah mengidentifikasi adanya minat dari salah satu perusahaan Arab Saudi berinvestasi di sektor properti dan industri. Investor Arab Saudi tersebut direncanakan mengagendakan kunjungan ke Indonesia pada pertengahan Maret 2016. 

“Secara spesifik mereka mencari peluang di sektor properti dan industri, kemudian berupaya mengumpulkan informasi terkait administrasi investasi, perbankan serta ketenagakerjaan," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani, Selasa (8/3).

Menurut Franky, perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Arab tersebut merupakan perusahaan terbesar kelima di Arab Saudi yang investasinya tersebar di sektor real estate, perbankan, industri makanan dan minuman, komoditas, perhotelan, dan baja.

Minat investasi yang diidentifikasi BKPM tersebut tergolong serius, sebab grup konglomerasi tersebut juga masuk di daftar peringkat orang terkaya yang dilansir Majalah Forbes dengan total kekayaan mencapai 1,4 miliar dolar AS. Perusahaan tersebut memang sudah menargetkan untuk masuk ke Indonesia sebagai salah satu destinasi investasi utama dan jangka panjang.

"Kami memiliki tim Marketing Officer Timur Tengah serta kantor perwakilan di Abu Dhabi yang siap memfasilitasi rencana kunjungan maupun investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut," kata Franky.

Franky menambahkan, BKPM mulai membidik investor Timur Tengah sebagai salah satu sektor kawasan prioritas asal investasi. Realisasi investasi negara-negara Timur Tengah di Indonesia periode 2010-2015 tercatat Rp 6,7 triliun atau setara dengan 11 persen. Jumlah ini relatif kecil dari komitmen yang diajukan dalam periode yang sama yang mencapai Rp 61,2 triliun.

Baca juga: Soal Pencurian Listrik, Pengacara Aziz Desak PLN Diperiksa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement