REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari Amerika Serikat (AS) di sektor ekonomi kreatif.
"Untuk sektor ekonomi kreatif mereka menyatakan minatnya untuk membangun studio animasi di Indonesia. Mereka mempertimbangkan memiliki mitra lokal di Batam, Bandung dan Jogja," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan tertulis yang dierima di Jakarta, Senin (7/3).
Menurut Franky, tiga lokasi yang disebutkan oleh perusahaan memang selama ini dikenal memiliki banyak talenta dan memfokuskan diri untuk menjadi animator. "Perusahaan juga menyambut positif upaya pemerintah Indonesia membuka masuknya investasi dari ekonomi kreatif hingga 100 persen," katanya.
Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti, yang menerima minat investasi tersebut, mengemukakan pihaknya terus melakukan komunikasi intensif dengan investor-investor terkait. "Untuk sektor ekonomi kreatif, kami telah bertemu dengan perusahaan bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif untuk membicarakan tahapan-tahapan investasi yang dilakukan," lanjutnya.
AS tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai 893 juta dolar AS terdiri atas 261 proyek yang didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, sepanjang 2015 tercatat 4,8 miliar dolar AS komitmen investasi yang masuk dengan 76 proyek.