Jumat 04 Mar 2016 17:05 WIB

Rupiah Berpeluang Terus Menguat

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
 Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati menghitung mata uang rupiah di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta, Selasa (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- ‎ Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus menguat di perdagangan hari ini, Jumat (4/3). Berdasarkan kurs tengah BI, rupiah menyentuh Rp 13.159 per dolar AS pada Jumat, menguat dari hari sebelumnya Rp 13.260 per dolar AS.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Indonesia bisa menjadi negara yang menarik untuk penanaman modal asing . Sebab tingkat suku bunga acuan atau BI Rate di Indonesia masih relatif positif.

Menurut Darmin, secara global kecenderungan tingkat bunga diturunkan oleh negara-negara maju. Meski suku bunga Indonesia menurun, namun angkanya masih reltif tinggi, ditambah pertumbuhan perekonomian yang terus membaik.

‎"Dengan keadaan ini para pemilk dana menganggap investasi di Indonesia itu menjanjikan. Kalau masuk uangnya ke sini kan rupiah menguat," kata Darmin di kantornya, Jumat (4/3).

Meski nantinya Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga, Darmin meyakini perekonomian Indonesia tidak akan merosot tajam seperti sebelumnya. Sehingga pemerintah akan menjaga agar dana yang masuk bukan hanya dana portofolio, melainkan bisa menjadi investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment).

"Kalau Amerika mau naikan (suku bunga), sudah bergejolak karena orang melihat dinaikan pun bisa dihitung, tidak banyak dampaknya," ujarnya.

Berdasarkan data Bloomberg, dalam perdagangan Jumat (4/3), rupiah dibuka di level Rp 13.152 per dolar AS. Kurs rupiah terus menguat, hingga sempat menyentuh level terkuatnya di Rp 13.090 per dolar AS.

Baca juga: BI Nilai Penguatan Rupiah Bukti Perbaikan Ekonomi Domestik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement