REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mendukung peningkatan investor syariah menyasar nasabah prioritas. Apalagi segmen nasabah ini butuh diversifikasi selain instrumen simpanan.
Direktur Distribusi dan Layanan Bank Syariah Mandiri (BSM) Edwin Dwidjajanto mengungkapkan, jumlah akun rekening dana nasabah (RDN) atau yang di BSM disebut produk Tabungan Saham Syariah (TSS) mencapai 2.256 rekening per Februari 2016. Sepanjang 2016 ini diharapkan ada tambah 1.000 rekening investor baru.
Untuk mencapai itu, BSM menyasar nasabah prioritas yang saat ini jumlahnya sekitar 11 ribu nasabah dari total sekitar enam juta nasabah BSM. Nilai simpanan nasabah prioritas sekitar 20 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) BSM.
''Yang utama memang menggiatkan sosialisasi edukasi saham syariah sehingga pemahaman mereka lebih bagus,'' kata Edwin dalam konferensi pers Investor Gathering Saham Syariah Mandiri Sekuritas dan BSM di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (4/3).
Apalagi, nasabah prioritas tidak hanya menggunakan produk simpanan dan ingin diversifikasi portofolio. Mereka bisa manfaatkan produk syariah syariah AXA, reksa dana syariah, sukuk dan emas di BSM.
Sinergi sister company dengan Mandiri Sekuritas di bawah Mandiri Group ini merupakan strategi untuk mengoptimalkan basis nasabah, jaringan distribusi serta keunggulan layanan kedua perusahaan dengan mereferensikan nasabah BSM untuk menjadi investor saham syariah di Mandiri Sekuritas.
Hingga saat ini, BSM telah membuka enam gerai RDN lima kantor cabang di Jakarta dan satu kantor cabang di Bandung. Rencananya BSM akan menambah lagi gerai RDN di Medan, Surabaya dan Makassar.
Sepanjang 2015 DPK tumbuh 3,83 persen menjadi Rp 62,11 triliun. Pertumbuhan ini didorong pertumbuhan giro sebesar 12,12 persen menjadi Rp 5,83 triliun dan tabungan sebesar 10,19 persen menjadi Rp 24,99 triliun.