Jumat 04 Mar 2016 08:36 WIB

OECD Peringatkan Dampak Negatif Brexit Terhadap Ekonomi Eropa

Bendera Uni Eropa.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Bendera Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Rencana Inggris untuk keluar dari keanggotaan Uni Eropa (UE) dinilai akan berdampak buruk bagi perekonomian kawasan Eropa dan prospek ekonomi negara-negara anggota,

"Keuntungan utama dari Uni Eropa adalah perdagangan bebas barang dan jasa, yang akan terkena dampak negatif jika Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa (Brexit)," kata Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) Stefan Kapferer mengatakan kepada Xinhua, Kamis (3/3).

Menurut Kapferer, sebuah Brexit akan menyebabkan ketidakpastian tambahan selama waktu tertentu. "Ketika ekonomi kita menghadapi perspektif tak pasti karena sejumlah alasan yang berbeda," kata Kapferer di sela-sela kunjungannya ke Belanda untuk menyajikan survei dua tahunan reguler OECD tentang ekonomi Belanda.

Menurut OECD, Uni Eropa merupakan pasar yang penting bagi Inggris. Negara-negara Uni Eropa menyumbang 53 persen dari impor dan 48 persen dari ekspor Inggris.

Mitra dagang utama Inggris pada 2014 adalah Jerman, yang menyumbang 12,3 persen dari total perdagangan di Inggris. Di posisi kedua adalah Amerika Serikat (9,5 persen), diikuti oleh Belanda (7,5 persen), Cina (7,3 persen) dan Prancis (5,9 persen).

Kapferer memprediksi dalam kasus Brexit, ekonomi Belanda juga akan terpengaruh secara negatif. Dia menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan multinasional besar saat ini berbasis di Inggris mungkin memilih untuk memindahkan kantor pusat mereka di Eropa ke negara-negara Uni Eropa lainnya.

"Tapi terlalu dini untuk memprediksi apa yang akan menjadi hasil di sektor keuangan dan apa yang akan terjadi di berbagai cabang organisasi keuangan," kata Kapferer.

Sebuah referendum tentang apakah Inggris akan tetap atau meninggalkan Uni Eropa, akan diadakan pada 23 Juni 2016.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement