REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada 2015 mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 9,3 persen menjadi Rp 18 triliun, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 16,5 triliun.
Ditopang oleh pertumbuhan portofolio kredit dan biaya bunga (cost of funds) yang lebih rendah, pendapatan bunga bersih tumbuh 12 persen menjadi Rp 35,9 triliun. Pada saat yang sama pendapat operasional lainnya tumbuh 28,5 persen mencapai Rp 12 triliun pada 2015.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian dan industri perbankan Indonesia. Kendati begitu, di sepanjang tahun ini BCA berhasil mempertahankan soliditas di perbankan nasional serta mampu memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang ada.
"Perkembangan postif BCA tersebut diraih dengan tetap fokus dalam memberikan layanan yang konsisten kepada para nasabah, memperkuat franchise perbankan transaksi Bank, serta memelihara kualitas kredit secara proaktif," kata Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja BCA di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis (3/3).
Portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 387,6 triliun, tumbuh 11,9 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit tercatat di seluruh segmen, terutama didukung oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi.