Kamis 03 Mar 2016 17:00 WIB

SBY Sarankan Pemerintah tak Bikin Janji Baru yang Bisa Membengkakkan APBN

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Youtube
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Terkait penyusunan APBN ini, SBY juga meminta agar pemerintah tidak membuat janji-janji baru.

"Pemerintah jangan sampai salah menghitung APBN sehingga tidak besar pasak daripada tiang, dan nggak harus utang lagi. Untuk sementara jangan ada janji-janji baru yang bisa membengkakkan APBN," kata SBY saat melakukan dialog dengan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (3/3).

Dalam kesempatan tersebut SBY juga menekankan pentingnya pemerintah untuk membangun kepercayaan dan keyakinan publik. Menurutnya, ketika ekonomi lesu, pemerintah harus mendapatkan kepercayaan dari semua pihak.

SBY mengatakan, di tengah situasi ekonomi yang melemah harus dibangun komunikasi yang baik antara pemerintah dan Kadin Indonesia begitu juga antara Indonesia dengan dunia.

SBY juga menyoroti maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, salah satu upaya untuk mencegah PHK yakni pemerintah jangan membebani pajak yang berat kepada pengusaha. Justru, di tengah melemahnya ekonomi perusahaan yang hampir bangkrut harus diberikan stimulus atau insentif fiskal.

Selain itu, lanjut SBY, pemerintah dan  pelaku usaha harus mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed dengan menyiapkan second line of defense, jika memburuk."Ini usulan saya kalau cocok silakan ditimbang-timbang, kalau tidak cocok lupakan biar saya simpan saja," ujar SBY.

Baca juga: SBY: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Seperti Membawa Angin Surga

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement