Jumat 26 Feb 2016 20:08 WIB

Jak TV Suguhkan Drama yang Eksplorasi Wisata Indonesia dan Jepang

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Jak TV
Jak TV

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekerja sama dengan Tokyo Metropolitan Television Broadcasting Corporation (Tokyo MX), Jak TV menyuguhkan program jalan-jalan yang dikemas dalam drama. Selain mengembangkan model bisnis baru, program ini diharapkan bisa ikut mendorong pariwisata kedua negara.

Presiden Direktur Jak TV Yahya Basalamah mengatakan, salah satu tujuan program drama-wisata berjudul 'Siapa Takut Jatuh Cinta (Lagi)' ini agar kedua pihak bisa sama-sama mengeksplorasi pariwisata kedua negara. Meski berbalut drama, basis program ini adalah informasi.

''Kami ingin menyampaikan kepada pemirsa Jak TV bahwa banyak tempat wisata yang bagus tapi belum terekspos,'' tutur Yahya usai konferensi pers kerja sama Jak TV-Tokyo MX TV di Kawasan SCBD Jakarta, Jumat (26/2).

Pengemasan memang dibuat kreatif sehingga agar informasinya sampai pada masyarakat. Ke depan, program berkonten pelesiran di Jak TV akan lebih banyak. ''Saat ini anak muda bisa traveling dengan beragam cara,'' kata Yahya.

Jepang jadi pilihan karena yang pertama harus dicari adalah kecocokan bekerja sama. Meski saat ini baru mengeksplorasi Jepang, nantinya akan resiprokal.

Karena ada konten pariwisata, ke depan pasti akan ada usaha untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Pariwisata Indonesia, apalagi dari pihak Jepang sangat antusias. Yahya yakin, Pemerintah Indonesia bersedia memberi dukungan.

Program ini unik karena di antara banyak acara jalan-jalan, cara yang disampaikan unik dengan kombinasi panorama Jepang dan memakai sudut pandang orang Indonesia.

Program ini akan ditayangkan dalam acara bincang-bincang hiburan Trending Topic yang tayang di Jak TV setiap hari pukul 21.30-22.30 WIB. 'Siapa Takut Jatuh Cinta (Lagi)' dibuat dalam enam episode dan tayang pada 29 Februari-4 Maret 2016.

Program ini ditujukan untuk kelompok pemirsa usia 18-25 tahun. Pemirsa Jak TV saat ini sudah sekitar lima juta orang. Jumlah itu belum mencakup pemirsa 57 televisi berbayar yang memuat Jak TV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement