REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk (Mandiri) berencana menurunkan bunga kredit sebesar 25-50 basis poin pada Maret 2016. Hal ini menyusul penurunan suku bunga acuan (BI rate) menjadi 7 persen pada pekan lalu.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, penurunan bunga kredit diutamakan untuk segmen pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Utamanya untuk segmen UMKM. Untuk segmen lain, kita masih mempertimbangkan kondisi likuiditas yang kembali mengetat belakangan ini," katanya di Plaza Mandiri, Selasa (23/2).
Menurutnya, dari seluruh segmen kredit Mandiri, kredit sektor UMKM memang masih dipatok dengan bunga kredit yang tinggi. Sebab, biaya pelayanan yang termasuk dalam biaya operasional (overhead cost) perbankan untuk pelayanan segmen mikro tergolong tinggi.
"Cost to serve (biaya pelayanan) memang mahal. Kita harus buka cabang kantor untuk itu," ujarnya.
Sedangkan untuk beberapa segmen lain, kata dia, tidak semua bunga kredit berada di angka double digit. Misalnya, untuk segmen korporasi sudah berada di bawah 10 persen.
"Untuk menentukan penurunannya, nanti kita lihat dulu kondisi likuiditasnya," kata dia.