Selasa 23 Feb 2016 20:28 WIB

BSM Buka Pintu untuk Investor Luar Timur Tengah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (27/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Rabu (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai pemegang saham pengendali Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mandiri terbuka terhadap investor strategis bagi BSM, termasuk dari luar Timur Tengah.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, dalam pembiacaraan terakhir dengan pemerintah, ada anjuran bagi bank BUMN untuk mencarikan investor asing dari Timur Tengah untuk anak usaha syariahnya. Tujuannya dua, pertama transfer kapabilitas, kompetensi, dan inovasi karena belum banyak inovasi di keuangan syariah nasional.

Kedua, untuk meningkatkan permodalan. ''Tahun ini Mandiri akan fokus cari. Meski lebih fokus ke Timur Tengah, Mandiri terbuka untuk non-Timur Tengah,'' kata Kartika di Kantor Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (23/2).

Tahun lalu, Bank Mandiri sudah menambah modal Rp 500 miliar ke BSM. Bank Mandiri akan menambah lagi Rp 1 triliun tahun ini sebagai komitmen kepada OJK untuk memenuhi syarat modal BSM.

Sebelumnya, IFC menyatakan ketertarikannya untuk bisa bermintra dengan BSM baik melalui penyertaan ekuitas atau pinjaman, tergantung kebutuhan BSM. IFC berencana merealisasikan rencana itu tahun ini. (Baca: Ekspansi Bisnis, IFC Lirik Empat Bank Syariah RI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement