REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Sinarmas Tbk. menggandeng perusahaan berbasis teknologi dengan produk keuangan online yaitu MODALKU. Kerjasama ini untuk meningkatkan peran dan fungsi masing-masing dalam mendukung pembiayaan dan pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia.
Direktur Utama Bank Sinarmas, Freenyan Liwang menjelaskan, Kerjasama Bank Sinarmas dengan MODALKU tersebut merupakan wujud support Bank Sinarmas terhadap sektor UKM di Indonesia.
“Pemberdayaan UKM yang dilakukan oleh Bank Sinarmas untuk menjaring nasabah dengan cara yang lebih cepat dan mudah,” kata Freenyan Liwang dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (18/1).
Bank Sinarmas akan menjadi escrow agent yang akan mengelola rekening penampungan selama proses pemberian pinjaman berlangsung. Menurut Direktur Retail Banking Bank Sinarmas, Soejanto Soetjijo, bisnis UKM di Indonesia sangat berkembang, namun mereka mengalami kesulitan dari sisi pembiayaan.
Melihat potensi yang ada tersebut, Bank Sinarmas melihat bahwa MODALKU merupakan partner strategis untuk menjaring nasabah-nasabah secara online. Dengan produk online yang dimiliki oleh MODALKU, Bank Sinarmas dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki MODALKU.
"Kerjasama ini juga melanjutkan komitmen Bank Sinarmas dalam mengembangkan digital
financial initiatives, serta menunjukkan keseriusannya dalam membangun serta
mengembangkan sektor UKM yang masih kurang mendapatkan perhatian," kata Soejanto.
Kedua pihak menyadari akan tingginya potensi perputaran dana yang berada pada sektor UKM yang berperan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
"Kami sangat gembira bisa bekerja sama dengan Bank Sinarmas, dimana kami percaya Bank Sinarmas dan MODALKU memiliki visi yang sama untuk membangun dunia financial yang
modern bagi Indonesia dan sekaligus bersama-sama membantu pemberdayaan UKM di
Indonesia.”kata Reynold Wijaya, Chief Executive Officer dan Co-founder MODALKU.
"Dengan memastikan semua pendanaan dilakukan secara benar, akun Escrow dipercaya akan meningkatkan tingkat kepercayaan pemberi pinjaman dalam kegiatan pinjam meminjam langsung," tambah Iwan Kurniawan, Chief Operations Officer MODALKU.
Seperti dikutip oleh Dr. Hendrikus Passagi, Peneliti Eksekutif Senior dari Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepercayaan dan perlindungan konsumen merupakan hal yang paling penting dan utama dalam industri jasa
keuangan. Demikian halnya industri Peer-to-peer lending marketplace perlu mendapatkan kepercayaan penuh dari pemberi pinjaman.
"Para pemberi pinjaman harus yakin dan percaya, serta dapat melihat bukti bahwa dana mereka benar-benar telah didistribusikan secara langsung kepada UKM sebagai penerima pinjaman,"katanya.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi
lending platform menggunakan jasa escrow account pada lembaga perbankan untuk memberi keyakinan kepada pihak pemberi pinjaman bahwa status dana yang dipinjamkan dapat dilacak dan dimonitor.
"Demikian pula, setiap saat, pihak berwenang harus dapat memeriksa escrow account untuk memastikan tidak terjadi tindak pidana fraud atau penipuan yang merugikan
pihak pemberi pinjaman,"ujarnya.
Freenyan Liwang menambahkan, ekonomi Indonesia akan tumbuh menjadi top 10 dunia di tahun 2025 apabila lebih banyak investasi dilakukan di manufaktur, perkembangan
infrastruktur, dan urbanisasi. "Kami ingin mengambil bagian dari solusi digital financial initiatives dan bukti dukungan dan kepercayaan kami kepada UKM untuk membangun Indonesia yang lebih baik,"katanya.
Sesuai dengan rencana bisnis, Bank Sinarmas pada tahun 2016 akan menyalurkan pembiayaan untuk sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebesar 2,2 Triliun.